Tersadar juga bahwa teman dan sahabat itu berbeda, teman itu hanya sementara tapi sahabat itu selamanya. Banyak ko teman yang hanya memanfaatkan tapi tidak banyak juga teman yang tulus. Banyak ko teman yang lupa kalau ikut merayakan kebahagiaan tanpa kita tapi tidak banyak juga teman yang ingat bahwa teman yang selama ini ada tapi malah dilupakan begitu saja.
Sahabat tau mana yang baik dan mana yang tidak baik, tau nya ya dari sikapnya ibaratnya first impression nya lah bukan berarti sahabat itu dukun tapi selama ini faktanya omongan sahabat itu bisa lebih dipercaya (berasa ikatan batin sih), apa yang dibilang sahabat itu sebagian besar sangat benar, contohnya A punya teman baru kenal 1 bulan terus A ceritain ke sahabatnya waktu A lagi pergi dengan sahabatnya ketemu sama teman baru A ini dan sahabat A bilang "kayaknya dia engga akan lama deh temenan sama lu, ibaratnya dia cuma temen batasan aja kalau di kampus".
Sahabat itu engga mandang dia punya apa tapi dia bisa engga ada buat gue mau seneng atau susah. Sahabat itu engga takut akan perbedaan karena perbedaan sangat wajar dan suatu hal yang bisa di perdebatkan itu bisa banget dan perdebatan itu lah menjadikan persahabatan makin kuat karena sudah mengerti sifat, karakter masing-masing.